Minggu, 24 Juli 2011

Membaca Do’a Iftitah

Membaca Do’a Iftitah
Do’a iftitah dibaca pada raka’at pertama sebelum membaca surat Al-Fatihah. Dalam do’a iftiftah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan pujian, sanjungan dan kalimat keagungan untuk Allah.
Beliau pernah memerintahkan hal ini kepada orang yang salah melakukan shalatnya dengan sabdanya:

# "Tidak sempurna shalat seseorang sebelum ia bertakbir, mengucapkan pujian, mengucapkan kalimat keagungan (do’a iftiftah), dan membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafalnya…" (HR. Abu Dawud dan Hakim, disahkan oleh Hakim, disetujui oleh Dzahabi).

Adapun do’a iftitah yang masyur di kalangan umat Islam adalah:

Pertama: Berdasarkan riwayat Imam Syafi’i yang bersumber dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai shalatnya dengan bacaan:



# "(INNII) WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAWAATI WAL-ARDHA HANIIFAN, WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN, INNAA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAA-YA WAMAMA-TII LILLAAHI RABBIL ‘ALAMIN. LAA SYARIIKALAHUU WABIDZAALIKA UMIRTU WA ANA AWWALUL MUSLIMIN (ADA SEBAGIAN YANG MENGATAKAN, "WA ANA MINAL MUSLIMIN"). ALLAHUMMA ANTAL MALIKU LAA ILAAHA ILLA ANTA SUBHAANAKA WABIHAMDIKA RABBII WA ANA ‘ABDUKA, ZHALAMTU NAFSI WA'TARAFTU BI DZANBII FAGHFIRLII DZUNUUBII JAMII'AN LAA YAGHFIRUHAA ILLAA ANTA. WAHDINII LIAHSANIL AKHLAAQ, LAA YANDII LI AHSANIHAA ILLAA ANTA, WASH RIF ‘ANNI SAYYI-AHAA LAA YASRIFU ‘ANNII SAYYI-AHAA ILLAA ANTA, LABBAIKA WA SA'DIKA WAL KHAIRU BIYADIKA WASY SYARRU LAISA ILAIKA WAL-MUHDII MAN HADAITA ANA BIKA WAILAIKA LA MANJA MINKA ILLAA ILAIKA, TABAARAKA WA TA-'AALAA, ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA”.

[Artinya]: "Aku hadapkan wajahku dengan penuh keridhaan kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi. Dan kami bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku, semuanya hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada yang menyerupainya, dan untuk itulah aku diperintahkan, dan kami adalah dari golongan orang-orang yang` pertama berserah diri. (Ada yang menggunakan redaksi "dari sebagian golongan orang-orang yang berserah diri). Ya Allah, ya Tuhanku! Engkaulah Raja Diraja, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, maha suci Engkau, dan hanya dengan memuji Engkau wahai Tuhanku, dan aku adalah hamba-Mu, Aku telah menzalimi diriku sendiri, dan aku bergelimang dengan dosa maka ampunilah dosa-dosaku semua. Tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Aku memenuhi panggilan-Mu dan kebahagiaan dan kebaikan ada pada-Mu, sedangkan kejelekan tidak pada-Mu. Engkaulah Tuhan yang menunjukkan orang-orang yang telah engkau beri petunjuk, aku menghadap kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung kecuali kepada-Mu. Ya Allah Engkau Tuhan pemberi berkah dan yang maha luhur, aku mohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu." .” (HR. Imam Syafi’i)

Doa yang panjang ini, boleh dibaca hanya sampai pada "Wa ana minal muslimin".

Doa ini biasanya didahului dengan bacaan takbir, tahmid dan tasbih, sebagai berikut:


“ALLAAHU AKBAR KABIIRAW WAL HAMDULILLAAHI KATSIIRAW WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA-ASHIILAA.”

[Artinya]: "Allah Maha besar tiada yang menandingi kebesaran-Nya, segala puji sebanyak-banyaknya bagi Allah, maha suci Allah pada pagi dan petang."

Tambahan ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu yang mengatakan bahwa pada waktu para sahabat shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ada salah seorang yang membaca bacaan di atas. Kemudian Nabi berkata,

# "Siapa yang membaca bacaan Allahu Akbar dst.. . " Seorang sahabat menjawab, "Saya ya Rasulullah!" Kemudian Rasul berkata, "Saya kagum pada bacaan itu, karena bacaan itu, pintu-pintu langit terbuka." (HR. Muslim)

Kedua: Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah oleh Bukhari dan Muslim:

# Diriwayatkan daripada Abu Hurairah radhiyallahu anhu, katanya:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diam seketika selepas bertakbir semasa shalat sebelum membaca al-Fatihah, aku bertanya: Wahai Rasulullah! Engkau yang lebih aku sayangi daripada ayah dan ibuku aku melihat kamu diam di antara takbir dan bacaan al-Fatihah, apakah yang anda baca? Baginda menjawab dengan bersabda: Aku membaca doa:


"ALLAHUUMMA BA'ID BAINII WA BAINA KHATHAAYAAYA KAMAA BAA'ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIBI, ALLAAHUMMA NAQQINII MIN KHATHAAYAAYA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANAS. ALLAAHUMMAGHSILNII BIL MAA'I WATS TSALJI WAL BARAD"

[Artinya]: "Ya Allah! Jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah! Bersihkan daku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya baju putih daripada kotoran. Ya Allah! Sucikanlah aku dari dosa-dosaku dengan air, air salju, dan embun." (HR. Muttafaq ‘alaih)

3. Membaca Ta’awudz
# Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk shalat, beliau mengucapkan,
Ya Allah Sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari godaan syaitan yang terkutuk.” (Sunan As-Shagir)

Para ulama berbeda pendapat tentang sunnahnya membaca ta’awudz selain raka’at pertama. Yang berpendapat bahwa membaca ta’awudz adalah disunnahkan dalam setiap raka’at, berdasarkan dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

# "Apabila kamu membaca Al-Qur’an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk." (An Nahl: 98).

Dan pendapat ini adalah yang paling shahih dalam madzhab Syafi'i dan diperkuat oleh Ibnu Hazm (Lihat al Majmuu' III/323 dan Tamaam al Minnah 172-177).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca ta’awudz yang berbunyi:


"A'UUDZUBILLAHI MINASY SYAITHAANIR RAJIIM MIN HAMZIHI WA NAFKHIHI WANAFTSIHI"

[Artinya]: "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, dari semburannya (yang menyebabkn gila), dari kesombongannya, dan dari hembusannya (yang menyebabkan kerusakan akhlaq)." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, Daraquthni, Hakim dan dishahkan olehnya serta oleh Ibnu Hibban dan Dzahabi).

Selanjutnya beliau membaca:


“BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM”

[Artinya]: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah”, dengan suara lirih. (HR. Bukhari Muslim, Abu ‘Awanah, Thahabi, dan Ahmad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar